GURINDAM 12 adalah puisi lama karya Raja Ali Haji, seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau penyengat Provinsi Kepulauan Riau (gurindam 12)
PASAL I#
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
=> orang yang tidak beragama adalah kafir
PASAL 2#
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
=> orang yang taat kepada Allah, pasti takut dengan larangan Allah dan menjalankan perintahNya
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
=> orang yang tidak sembahyang, maka hidupnya pasti runtuh
Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
=> orang yang meninggalkan puasa, hidupnya pun sia-sia
Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
=> orang yang tidak berzakat, hartanya tidak bermanfaat
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
=> orang yang mempu pergi haji namun tidak menjalankannya, maka ia telah ingkar janji
PASAL 3#
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
=> orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
=> jaga telinga untuk mendengar pembicaraan yang baik saja, jangan hiraukan pembicaraan yang tidak penting dan jahat
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
=> menjaga setiap ucapan agar memperoleh kebaikan
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
=> berhati-hati dalam berbuat sesuatu
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
=> sesuatu yang berlebihan, akhirnya pasti buruk
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
=> jika ingin mencapai sesuatu jangan setengah-setengah
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
=> hati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan.
PASAL 4#
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalai zalim segala anggota pun roboh
=> hati yang jahat dapat membawa kesengsaraan
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
=> Rasa iri dan dengki akan mendapat penderitaan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
=> berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala
=> orang yang melakukan sesuatu dengan emosi, tidak akan bisa berpikir dengan baik
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
=> orang yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
=> orang yang tidak menyadari aibnya sendiri adalah orang yang celaka
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
=> sifat buruk janganlah dipelihara, hendaknya dirubah
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
=> orang yang memiliki kuasa janganlah berlaku sewenang-wenang
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
=> orang yang berkata tidak baik, akan mendapat predikat yang buruk
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
=> mengetahui kesalahan diri sendiri dari penilaian orang lain
PASAL 5#
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
=> orang yang baik bisa dilihat dari etikanya
Jika hendak mengenal orang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia
=> orang yang berbahagia, tidak menyia-nyiakan apapun
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
=> orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan baik
Jika hendak mengenal orang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
=> orang yang berilmu adalah orang yang tidak putus asa dan selalu berusaha mencari ilmu
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal
=> orang yang berakal, akan mengumpulkan bekal/pahala untuk di akhirat
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
=> orang yang baik dilihat dari cara ia berinteraksi dengan orang lain.
PASAL 6#
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
=> carilah sahabat yang selalu ada dalam situasi apapun
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru
=> carilah seorang guru / orang yang berpengalaman untuk membimbing kita
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
=> carilah pasangan yang baik dan rela berkorban
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
=> carilah teman yang setia dan tidak berkhianat
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi.
=> carilah seseorang yang memiliki budi pekerti baik
PASAL 7#
PASAL 8#
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
=> jika kita membohongi diri sendiri sama saja dengan membohongi orang lain
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya
=> jangan percaya orang yang menghancurkan dirinya sendiri
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya
=> orang yang berbohong untuk menutupi kesalahan dan menganggap dirinya lebih benar dibandingkan orang lain
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar
=> jika ingin mendapatkan sesuatu yang baik hendaklah sabar
orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa
=> tidak baik memamerkan jasa yang telah kita lakukan
Kejahatan diri disembunyikan,
kebaikan diri didiamkan.
=> menutupi sisi negatif dari diri sendiri dan hanya menunjukkan sisi positif dari diri kita
Keaiban orang jangan suka dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.
=> menyadari kesalahan diri sendiri daripada membuka aib orang lain
PASAL 9#
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaitulah syaitan.
=>orang yang tahu bahwa yang dia lakukan itu tidak benar, tetapi tetap ia lakukan itu sama saja dengan syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa
=> orang jahat adalah pengikut iblis
Kepada segala hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja
=>syaitan suka kepada orang yang malas
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda
=> masa-masa muda penuh dengan godaan yang dapat menjerumuskan diri sendiri
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan
=>jika laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim berduaan, maka akan menimbulkan dosa
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
=> syaitan tidak suka dengan orang yang hemat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru
=> orang yang rajin menuntut ilmu adalah musuhnya syaitan
PASAL 10#
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka
=> harus patuh terhadap orang tua, agar mendapat ridha dari Allah Swt
Dengan Ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat
=> hormatilah ibumu agar selamat dunia akhirat
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
=> jika ingin memiliki anak yang sukses, bimbinglah dengan baik sejak dini
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
=>
Dengan kawan hendaklah adil,
supaya tangannya jadi kafill
=> berbuatlah adil kepada siapapun
PASAL 11#
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
=> saling membantu dan berbakti kepada bangsa dan negara
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
=> jadilah pemimpin yang baik
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
=> jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab
Hendak marah,
dahulukan hajat.
=> menahan emosi dalam mencapai keinginan
Hendak dimulai,
jangan melalui.
=> jangan pernah menunda-nunda sesuatu
Hendak ramai,
murahkan perangai.
=> berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak teman
PASAL 12#
Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri
=> jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat
Betul hati kepada raja
tanda jadi sebarang kerja
=> orang yang selalu mematuhi perintah pemimpin
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
=> pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu
=> orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai
=> berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti
=> melakukan hal yang baik sebelum kita mati
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
=> orang yang hatinya sadar dan mengerti agama, yakin bahwa akhirat itu ada.
PASAL I#
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
=> orang yang tidak beragama adalah kafir
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma'rifat
=> orang yang mengerti agama adalah orang yang ber-Tuhan dan mengenal Tuhan
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
=> orang yang bertaqwa kepada Allah, akan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari
=> orang yang mengenal dirinya sendiri, maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang terpedaya
=> orang yang mengetahui tipu daya dunia
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia melarat
=> orang yang mengerti akan kehidupan akhirat, ia tau bahwa kehidupan di dunia hanya sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat
PASAL 2#
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
=> orang yang taat kepada Allah, pasti takut dengan larangan Allah dan menjalankan perintahNya
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
=> orang yang tidak sembahyang, maka hidupnya pasti runtuh
Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
=> orang yang meninggalkan puasa, hidupnya pun sia-sia
Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
=> orang yang tidak berzakat, hartanya tidak bermanfaat
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
=> orang yang mempu pergi haji namun tidak menjalankannya, maka ia telah ingkar janji
PASAL 3#
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
=> orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
=> jaga telinga untuk mendengar pembicaraan yang baik saja, jangan hiraukan pembicaraan yang tidak penting dan jahat
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
=> menjaga setiap ucapan agar memperoleh kebaikan
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
=> berhati-hati dalam berbuat sesuatu
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
=> sesuatu yang berlebihan, akhirnya pasti buruk
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
=> jika ingin mencapai sesuatu jangan setengah-setengah
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
=> hati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan.
PASAL 4#
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalai zalim segala anggota pun roboh
=> hati yang jahat dapat membawa kesengsaraan
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
=> Rasa iri dan dengki akan mendapat penderitaan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
=> berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala
=> orang yang melakukan sesuatu dengan emosi, tidak akan bisa berpikir dengan baik
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
=> orang yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
=> orang yang tidak menyadari aibnya sendiri adalah orang yang celaka
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
=> sifat buruk janganlah dipelihara, hendaknya dirubah
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
=> orang yang memiliki kuasa janganlah berlaku sewenang-wenang
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
=> orang yang berkata tidak baik, akan mendapat predikat yang buruk
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
=> mengetahui kesalahan diri sendiri dari penilaian orang lain
PASAL 5#
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
=> orang yang baik bisa dilihat dari etikanya
Jika hendak mengenal orang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia
=> orang yang berbahagia, tidak menyia-nyiakan apapun
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
=> orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan baik
Jika hendak mengenal orang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
=> orang yang berilmu adalah orang yang tidak putus asa dan selalu berusaha mencari ilmu
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal
=> orang yang berakal, akan mengumpulkan bekal/pahala untuk di akhirat
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
=> orang yang baik dilihat dari cara ia berinteraksi dengan orang lain.
PASAL 6#
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
=> carilah sahabat yang selalu ada dalam situasi apapun
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru
=> carilah seorang guru / orang yang berpengalaman untuk membimbing kita
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
=> carilah pasangan yang baik dan rela berkorban
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
=> carilah teman yang setia dan tidak berkhianat
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi.
=> carilah seseorang yang memiliki budi pekerti baik
PASAL 7#
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
=> orang yang banyak bicara, lebih banyak berkata dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka
=> orang yang suka berlebih-lebihan dapat mendatangkan petaka
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
=> berhati-hati dalam melakukan pekerjaan dan persiapkan dahulu secara matang
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapaknya letih
=> anak yang tidak dibimbing dengan baik sejak kecil, saat besar akan melawan orang tuanya
Apabila banyak mencela orang
itulah tanda dirinya kurang
=> orang yang suka mencela orang lain, tidak menyadari kekurangan dirinya sendiri
Apabila orang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur
=> orang yang banyak tidur, hidupnya sia-sia
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar
=> menghadapi sesuatu hal hendaknya dengan penuh kesabaran
Apabila mendengar akan aduan,
membicarakannya itulah hendaklah cemburuan
=> apabila ada yang membicarakan keburukan seseorang, lebih baik hiraukan
Apabila perkataan lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut
=> ikuti perilaku yang baik
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar
=> jauhi perilaku yang buruk
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar
=>jangan mengacau jika ada orang yang hendak berbuat baik
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
=> jika kita membohongi diri sendiri sama saja dengan membohongi orang lain
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya
=> jangan percaya orang yang menghancurkan dirinya sendiri
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya
=> orang yang berbohong untuk menutupi kesalahan dan menganggap dirinya lebih benar dibandingkan orang lain
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar
=> jika ingin mendapatkan sesuatu yang baik hendaklah sabar
orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa
=> tidak baik memamerkan jasa yang telah kita lakukan
Kejahatan diri disembunyikan,
kebaikan diri didiamkan.
=> menutupi sisi negatif dari diri sendiri dan hanya menunjukkan sisi positif dari diri kita
Keaiban orang jangan suka dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.
=> menyadari kesalahan diri sendiri daripada membuka aib orang lain
PASAL 9#
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaitulah syaitan.
=>orang yang tahu bahwa yang dia lakukan itu tidak benar, tetapi tetap ia lakukan itu sama saja dengan syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa
=> orang jahat adalah pengikut iblis
Kepada segala hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja
=>syaitan suka kepada orang yang malas
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda
=> masa-masa muda penuh dengan godaan yang dapat menjerumuskan diri sendiri
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan
=>jika laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim berduaan, maka akan menimbulkan dosa
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
=> syaitan tidak suka dengan orang yang hemat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru
=> orang yang rajin menuntut ilmu adalah musuhnya syaitan
PASAL 10#
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka
=> harus patuh terhadap orang tua, agar mendapat ridha dari Allah Swt
Dengan Ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat
=> hormatilah ibumu agar selamat dunia akhirat
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
=> jika ingin memiliki anak yang sukses, bimbinglah dengan baik sejak dini
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
=>
Dengan kawan hendaklah adil,
supaya tangannya jadi kafill
=> berbuatlah adil kepada siapapun
PASAL 11#
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
=> saling membantu dan berbakti kepada bangsa dan negara
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
=> jadilah pemimpin yang baik
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
=> jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab
Hendak marah,
dahulukan hajat.
=> menahan emosi dalam mencapai keinginan
Hendak dimulai,
jangan melalui.
=> jangan pernah menunda-nunda sesuatu
Hendak ramai,
murahkan perangai.
=> berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak teman
PASAL 12#
Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri
=> jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat
Betul hati kepada raja
tanda jadi sebarang kerja
=> orang yang selalu mematuhi perintah pemimpin
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
=> pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu
=> orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai
=> berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti
=> melakukan hal yang baik sebelum kita mati
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
=> orang yang hatinya sadar dan mengerti agama, yakin bahwa akhirat itu ada.
menyantuh ahati , trimakasih artyi gurindamnya
BalasHapus